Social Icons

Pages

Kamis, 17 Mei 2012

PEMBELAJARAN TEMATIK


PEMBAHASAN
A.     Pengertian Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik merupakan strategi pembelajaran yang diterapkan bagi anak usia dini.
Sesuai dengan tahapan perkembangan anak, karakteristik cara anak belajar,  konsep belajar dan pembelajaran bermakna, maka kegiatan pembelajaran bagi anak usia dini sebaiknya dilakukan dengan Pembelajaran tematik.
Pembelajaan tematik adalah pembelajaran tepadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat  memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan (Poerwadarminta, 1983).
Dengan tema diharapkan akan  memberikan banyak keuntungan, di antaranya:
1)  Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu,
2) Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar matapelajaran dalam tema yang sama;
3) pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan;
4) kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan matapelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa;
5) Siswa mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas;
6) Siswa lebih bergairah belajar karena dapat  berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari matapelajaran lain;
7) guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat dipersiapkaan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan,  waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan.
B. Pentingnya Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan  terlatih untuk dapat  menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung  siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Teori pembelajaran ini dimotori para tokoh Psikologi Gestalt, termasuk Piaget yang menekankan bahwa pembelajaran haruslah bermakna dan berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan anak.
Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu, guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga siswa akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Selain itu, dengan penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar akan sangat membantu siswa, karena sesuai dengan tahap perkembangannya siswa yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik).
C. Keuntungan dan kelemahan pembelajaran tematik
Menurut Kunandar (2007) pembelajaran tematik memiliki kelebihan yaitu :
Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan peserta didik.
  1. Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
  2. Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna.
  3. Mengembangkan keterampilan berfikir anak didik sesuai dengan persoalan yang dihadapi.
  4. Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama.
  5. Memiliki sikap toleransi komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
  6. Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang dihadapi dalam lingkungan peserta didik.
Selain memiliki kelebihan pembelajaran tematik juga memilki kelemahan, adapun kelemahan:
1.       Pembelajaran tematik terjadi jika dilakukan oleh guru tunggal, Misalnya seorang guru kelas kurang menguasai secara mendalam penjabaran tema sehingga pembelajaran tematik akan merasa sulit untuk mengaitkan tema dengan materi pokok setiap mata pelajaran
2.       Menuntut peran guru yang memiliki pengetahuan dan wawasan luas, kreatifitas tinggi, keterampilan, kepercayaan diri dan etos akademik yang tinggi, dan berani untuk mengemas dan mengembangkan materi.
3.       Dalam pengembangan kreatifitas akademik, menuntut kemampuan belajar siswa yang baik dalam aspek intelegensi.
4.       Pembelajaran tematik memerlukan sarana dan sumber informasi yang cukup banyak dan berguna untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan yang diperlukan.
5.       Memerlukan jenis kurikulum yang terbuka untuk pengembangannya.
6.       Pembelajaran tematik memerlukan system penilaian dan pengukuran ( obyek, indikator, dan prosedur ) yang terpadu.

D. Ciri-ciri Pembelajaran Tematik
1.Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan perkembngan anak PAUD
2.Kegiatan dipilih berdasar minat dan kebutuhan anak
3.Menekankan pembentukan pemahaman dan kebermaknaan
4.Belajar melalui pengalaman langsung
5.Lebih memperhatikan proses dari pada hasil
6.Mengembangkan keterampilan sosial  (kerjasama, komunikasi, toleransi)

E. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pembelajaran Tematik

1.Pembelajaran Tematik dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan pembelajaran lebih bermakna dan utuh.
2.Dalam Pembelajaran Tematik perlu mempertimbangkan alokasi waktu untuk setiap topik, banyak sedikitnya bahan yang tersedia di lingkungan.
3.Pemilihan tema yang terdekat dengan siswa.
4.Lebih mengutamakan kompetensi dasar yang akan dicapai dari pada tema.






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text