PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik merupakan
strategi pembelajaran yang diterapkan bagi anak usia dini.
Sesuai dengan tahapan perkembangan anak,
karakteristik cara anak belajar, konsep belajar dan pembelajaran bermakna,
maka kegiatan pembelajaran bagi anak usia dini sebaiknya dilakukan dengan
Pembelajaran tematik.
Pembelajaan tematik adalah pembelajaran tepadu yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat
memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Tema adalah pokok pikiran atau
gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan (Poerwadarminta, 1983).
Dengan tema diharapkan akan memberikan banyak
keuntungan, di antaranya:
1) Siswa mudah memusatkan perhatian pada
suatu tema tertentu,
2) Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan
mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar matapelajaran dalam tema yang
sama;
3) pemahaman terhadap materi pelajaran lebih
mendalam dan berkesan;
4) kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik
dengan mengkaitkan matapelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa;
5) Siswa mampu lebih merasakan manfaat dan makna
belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas;
6) Siswa lebih bergairah belajar karena dapat
berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam
satu mata pelajaran sekaligus mempelajari matapelajaran lain;
7) guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran
yang disajikan secara tematik dapat dipersiapkaan sekaligus dan diberikan dalam
dua atau tiga pertemuan, waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan
remedial, pemantapan, atau pengayaan.
B. Pentingnya Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik lebih
menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif dalam
proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung
dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan
yang dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung siswa akan memahami
konsep-konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang
telah dipahaminya. Teori pembelajaran ini dimotori para tokoh Psikologi
Gestalt, termasuk Piaget yang menekankan bahwa pembelajaran haruslah bermakna
dan berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan anak.
Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan
konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu,
guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi
kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan
unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan
konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga
siswa akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Selain itu, dengan
penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar akan sangat membantu siswa,
karena sesuai dengan tahap perkembangannya siswa yang masih melihat segala
sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik).
C. Keuntungan dan kelemahan
pembelajaran tematik
Menurut Kunandar (2007) pembelajaran tematik memiliki kelebihan yaitu :
Menurut Kunandar (2007) pembelajaran tematik memiliki kelebihan yaitu :
Menyenangkan
karena berangkat dari minat dan kebutuhan peserta didik.
- Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
- Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna.
- Mengembangkan keterampilan berfikir anak didik sesuai dengan persoalan yang dihadapi.
- Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama.
- Memiliki sikap toleransi komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
- Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang dihadapi dalam lingkungan peserta didik.
Selain memiliki kelebihan pembelajaran tematik juga
memilki kelemahan, adapun kelemahan:
1.
Pembelajaran tematik terjadi jika dilakukan oleh
guru tunggal, Misalnya seorang guru kelas kurang menguasai secara mendalam
penjabaran tema sehingga pembelajaran tematik akan merasa sulit untuk
mengaitkan tema dengan materi pokok setiap mata pelajaran
2.
Menuntut peran guru yang memiliki pengetahuan
dan wawasan luas, kreatifitas tinggi, keterampilan, kepercayaan diri dan etos
akademik yang tinggi, dan berani untuk mengemas dan mengembangkan materi.
3.
Dalam pengembangan kreatifitas akademik,
menuntut kemampuan belajar siswa yang baik dalam aspek intelegensi.
4.
Pembelajaran tematik memerlukan sarana dan
sumber informasi yang cukup banyak dan berguna untuk mengembangkan wawasan dan
pengetahuan yang diperlukan.
5.
Memerlukan jenis kurikulum yang terbuka untuk
pengembangannya.
6.
Pembelajaran tematik memerlukan system penilaian
dan pengukuran ( obyek, indikator, dan prosedur ) yang terpadu.
D. Ciri-ciri Pembelajaran Tematik
1.Pengalaman
dan kegiatan belajar sangat relevan dengan perkembngan anak PAUD
2.Kegiatan
dipilih berdasar minat dan kebutuhan anak
3.Menekankan
pembentukan pemahaman dan kebermaknaan
4.Belajar
melalui pengalaman langsung
5.Lebih
memperhatikan proses dari pada hasil
6.Mengembangkan
keterampilan sosial (kerjasama, komunikasi, toleransi)
E. Hal-hal
yang Perlu Diperhatikan dalam Pembelajaran Tematik
1.Pembelajaran Tematik dimaksudkan agar pelaksanaan
kegiatan pembelajaran lebih bermakna dan utuh.
2.Dalam Pembelajaran Tematik perlu mempertimbangkan
alokasi waktu untuk setiap topik, banyak sedikitnya bahan yang tersedia di
lingkungan.
3.Pemilihan tema yang terdekat dengan siswa.
4.Lebih mengutamakan kompetensi dasar yang akan
dicapai dari pada tema.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar