A. Pengertian strategi pembelajaran
Pada mulanya istilah strategi
digunakan dalam dunia militer dan diartikan sebagai cara penggunaan seluruh
kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan. Seorang yang berperang
dalam mengatur strategi, untuk memenangkan peperangan sebelum melakukan suatu
tindakan, ia akan menimbang bagaimana kekuatan pasukan yang dimilikinya baik
dilihat dari kuantitas maupun kualitasnya. Setelah semuanya diketahui, baru
kemudian ia akan menyusun tindakan yang harus dilakukan, baik tentang siasat
peperangan yang harus dilakukan, taktik dan teknik peperangan, maupun waktu
yang tepat untuk melakukan suatu serangan. Dengan demikian dalam menyusun strategi
perlu memperhitungkan berbagai faktor, baik dari dalam maupun dari luar.
Dari ilustrasi tersebut dapat
disimpulkan, bahwa strategi digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau
keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan
sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a
particular education goal. Jadi, strategi pembelajaran dapat diartikan
sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Berikut ini beberapa pendapat para
tokoh tentang strategi pembelajaran
- Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
- Kozma (dalam Sanjaya 2007) secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.
- Gerlach dan Ely menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Selanjutnya dijabarkan oleh mereka bahwa strategi pembelajaran dimaksud meliputi; sifat, lingkup, dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik.
Ada dua hal yang patut dicermati
dari pengertian-pengertian di atas. Pertama, strategi pembelajaran
merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan
pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti
penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja
belum sampai pada tindakan. Kedua, strategi disusun untuk mencapai
tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah
pencapaian tujuan. Dengan demikian, penyusunan langkah-langkah pembelajaran,
pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam
upaya pencapaian tujuan. Oleh sebab itu, sebelum menentukan strategi, perlu
dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya, sebab tujuan
adalah rohnya dalam implementasi suatu strategi.
Bahwa untuk dapat melaksanakan tugas
secara profesional, seorang guru memerlukan wawasan yang mantap tentang
kemungkinan-kemungkinan strategi pembelajaran sesuai dengan tujuan-tujuan
belajar, baik dalam arti efek instruksional maupun efek pengiring, yang ingin
dicapai berdasarkan rumusan tujuan pendidikan yang utuh, di samping penguasaan
teknis di dalam mendesain sistem lingkungan belajar-mengajar dan
mengimplementasikan secara efektif apa yang telah direncanakan di dalam desain
instruksional.
Ceramah, diskusi, bermain peran,
LCD, video-tape, karya wisata, penggunaan nara sumber, dan lain-lainnya
merupakan metode, teknik dan alat yang menjadi bagian dari perangkat alat dan
cara di dalam pelaksanaan sesuatu strategi pembelajaran. Juga harus dicatat
bahwa dalam peristiwa pembelajaran, seringkali harus dipergunakan lebih dari
satu strategi, karena tujuan-tujuan yang akan dicapai juga biasanya
kait-mengait satu dengan yang lain dalam rangka usaha pencapaian tujuan yang
lebih umum.
B.
Model,Pendekatan, Strategi,metode dan teknik pembelajaran
Arends
(1997) menyatakan “The term teaching model refers to a particular approach
to instruction that includes its goals, syntax, environment, and management
ystem.” Istilah model pengajaran mengarah pada suatu pendekatan
pembelajaran tertentu termasuk tujuannya, sintaksnya, lingkungan, dan sistem
pengelolaannya, sehingga model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas
daripada pendekatan, strategi, metode atau prosedur. Soekamto, dkk (dalam
Nurulwati, 2000) mengemukakan maksud dari model pembelajaran adalah: “Kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai
pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan
aktivitas belajar mengajar.”
Model
pembelajaran mempunvai empat ciri khusus yang membedakan dengan strategi,
metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut ialah:
- rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya;
- landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana peserta didik belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai);
- tingkah laku pembelajaran yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil; dan lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai (Kardi dan Nur, 2000 ).
Adapun istilah pendekatan (approach)
dalam pembelajaran menurut Sanjaya (2007) memiliki kemiripan dengan strategi.
Sebenarnya pendekatan berbeda baik dengan strategi dan metode. Pendekatan
dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk pada pandangan tentang terjadinya
proses yang sifatnya masih sangat umum. Oleh karenanya, strategi dan
metode pembelajaran yang digunakan dapat bersumber dari pendekatan tertentu.
Roy Killen (1998) misalnya mencatat ada dua pendekatan dalam pembelajaran,
yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centred approaches) dan
pendekatan yang berpusat pada siswa (student-centred approaches). Pendekatan
yang berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct
instruction), pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori.
Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa menurunkan strategi
pembelajaran discovery dan inkuiri serta strategi pembelajaran induktif.
Selain strategi, metode, dan
pendekatan pembelajaran, terdapat istilah lain yang kadang-kadang sulit
dibedakan, yaitu teknik dan taktik mengajar. Teknik dan taktik mengajar
merupakan penjabaran dari metode pembelajaran. Teknik adalah cara yang
dilakukan orang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode, yaitu cara yang
harus dilakukan agar metode yang dilakukan berjalan efektif dan efisien.
Dalam uraian diatas dapat diketahui bahwa, guru perlu
menguasai dan dapat menerapkan berbagai strategi yang di dalamnya terdapat
pendekatan, model, dan teknik secara spesifik. Dan dapat dikatakan bahwa
sebenarnya aspek yang juga paling penting dalam keberhasilan pembelajaran
adalah penguasaan model pembelajaran
Konsep dasar strategi belajar
mengajar ini meliputi hal-hal:
(1) menetapkan spesifikasi dan kualifikasi
perubahan perilaku pebelajar;
(2) menentukan pilihan berkenaan dengan
pendekatan terhadap masalah belajar mengajar, memilih prosedur, metode dan
teknik belajar mengajar; dan
(3) norma dan kriteria keberhasilan
kegiatan belajar mengajar. Strategi dapat diartikan sebagai suatu garis-garis
besar haluan untuk bertindak dalam rangka mencapai sasaran yang telah
ditentukan.
Dikaitkan dengan belajar
mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru, murid
dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
strategi dasar setiap
pembelajaran meliputi empat masalah masing-masing adalah sebagai berikut:
(1) mengidentifikasi
dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku kepribadian
peserta didik yang diharapkan;
(2) memilih sistem
pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup
masyarakat;
(3) memilih dan
menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling
tepat, efektif, sehingga dapat dijadikan pegangan oleh para guru dalam
menunaikan kegiatan mengajarnya; dan
(4) menetapkan
norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria dan standar
keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan
evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan
balik buat penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.
Dari
uraian di atas tergambar bahwa ada empat masalah pokok yang sangat penting yang
dapat dan harus dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
supaya sesuai dengan yang diharapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar