BAB
II PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Tema dan Pembelajaran Tematik
· Tema
adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan
(Poerwadarmanto,1983).
· Pembalajaran
Tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema dalam mengaitkan beberapa
mata pelajaran (bidang pengembangan) sehingga dapat memberikan pengalaman yang
bermakna bagi anak (siswa).
2.
Cara
Menentukan Tema
Berikut ini adalah cara-cara menentukan
tema yaitu :
a. Dimulai
dari yang paling dekat dengan anak sampai yang jauh.
b. Dari
yang konkrit ke yang abstrak.
c. Tema-tema
yang berkaitan dengan pembelajaran di TK.
3.
Ciri-
ciri Tema
Berikut ini adalah ciri – ciri
pembelajaran Tematik :
a. Pembelajaran
berpusat pada anak.
b. Menekankan pembentukan pemahaman dan
kebermaknaan
c. Belajar
melalui pengalaman langsung.
d. Lebih
memperhatikan proses daripada hasil semata.
e. Sarat
dengan muatan keterkaitan.
Dalam sumber lain menyebutkan beberapa
ciri-ciri pembelajaran tematik, yaitu :
a. Pengalaman
dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan
anak usia dini
b. Kegiatan
– kegiatan yang dipilih dalam pembelajaran tematik bertolak dari minat dan
kebutuhan siswa
c. Kegiatan
belajar lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar bertahan
lebih lama.
d. Membantu
mengembangkan keterampilan berpikir siswa
e. Menyajikan
kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering
ditemui / dialami siswa dalam lingkungannya.
f. Mengembangkan
keterampilan sosial siswa, seperti kerjasama, toleransi, komunikasi, dan
tanggap terhadap gagasan orang lain.
4.
Tujuan
Pembelajaran Tematik
·
Sebelum kita mengetahui tujuan
pembelajaran tematik, maka kita pelajari dulu tentang tujuan pemberian tema
yang diantaranya adalah:
a. Menyatukan
isi kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh
b. Memperkaya
perbendaharaan kata anak
c. Pemilihan
tema dalam kegiatan pembelajaran hendaknya dikembangkan dari hal-hal yang
paling dekat dengan anak,sederhana, serta menarik minat anak.
d. Mampu
mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas.
e. Memudahkan
anak untuk memusatkan perhatian pada satu tema.
f. Anak
dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai bidang pengembangan.
g. Pemahaman
terhadap materi lebih mendalam dan berkesan.
h. Belajar
terasa bermanfaat dan bermakna.
i. Anak
lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata.
j. Dapat
menghemat waktu karena bidang pengembangan disajikan terpadu.
·
Setelah kita mengetahui tujuan pemberian
tema, maka kita dapat mengetahui / memahami tentang tujuan pembelajaran
tematik. Tujuan pembelajaran tematik ialah :
a.
meningkatkan pemahaman konsep yang
dipelajarinya secara lebih bermakna.
b.
Mengembangkan keterampilan menemukan,
mengolah, dan memanfatkan informasi.
c.
Menumbuhkembangkan sikap positif,
kebiasaan baik, dan nilai-nilai luhur yang diperlukan dalam kehidupan.
d.
Menumbuhkembangkan keterampilan sosial
seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, serta menghargai pendapat orang
lain.
e.
f.
Meningkatkan gairah dalam belajar.
g.
Memilih kegiatan yang sesuai dengan
minat dan kebutuhannya.
·
Pada sumber lain terdapat tujuan
pembelajaran tematik yang tidak jauh
berbeda dari tujuan di atas, yakni :
a. Memberikan
pengetahuan dan wawasan tentang tematik.
b. Memberikan
pemahaman tentang pembelajaran yang sesuai untuk anak usia dini.
5.
Manfaat
Pembelajaran Tematik
a. Banyak
topik-topik yang tertuang
b. Pada
pembelajaran terpadu memungkinkan siswa memanfaatkan keterampilannya yang
dikembangkan dari mempelajari keterkaitan antar mata pelajaran
c. Pembelajaran
terpadu melatih siswa semakin banyak membuat hubungan inter dan antar mata
pelajaran, sehingga siswa mampu memproses informasi dengan cara yang sesuai
daya pikirnya dan memungkinkan berkembangnya jaringan konsep-konsep.
d. Pembelajaran
terpadu membantu siswa dapat memecahkan masalah dan berpikir kritis untuk dapat
dikembangkan melalui keterampilan situasi kehidupan nyata.
e. Daya
ingat (retensi) terhadap materi yang dipelajari siswa dapat ditingkatkan dengan
jalan memberikan topik-topik dalam berbagai ragam situasi dan ragam kondisi.
f. Dalam
pembelajaran terpadu, transfer pembelajaran dapat mudah terjadi bila situasi
pembelajaran dekat dengan situasi kehidupan nyata.
6.
Desain
Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
Sebelum kita melaksanakan suatu
pembelajaran tentu saja kita harus membuat suatu perencanaan / konsep
pembelajaran tersebut atau dengan kata lain kita mendesain pembelajaran yang
akan kita laksanakan. Berikut desain / prosedur dalam pelaksanaan pembelajaran
:
a. Hal
pertama yang harus kita lakukan dalam mendesain pembelajaran terpadu / tematik
adalah Memilih dan mengembangkan tema. Tema untuk pembelajaran terpadu /
tematik dapat bersumber dari minat anak, peristiwa-peristiwa khusus, kejadian
yang tidak terduga, guru, dan orang tua, serta misi lembaga ( Soderman dan
Whiren, 1999).
b. Langkah
yang kedua ialah penjabaran Tema. Tema yang dipilih harus dijabarkan ke dalam
sub-sub tema dan konsep-konsep yang di dalamnya terkandung istilah, fakta, dan
prinsip, kemudian jabarkan ke dalam bidang – bidang pengembangan dan kegiatan
belajar yang lebih operasional.
c. Setelah
kita melakukan penjabaran maka kita membuat perencanaan. Perencannaan ini harus
dibuat secara tertulis sehinga memudahkan guru untuk mengetahui langkah-langkah
apa saja yang harus ditempuh.
d. Kemudian
tahap selanjutnya adalah Pelaksanaan. Pada tahap pelaksaan lakukan dan
kembangkanlah kegiatan belajar sesuai dengan rencana yang telah disusun.
e. Pada
tahap akhir dilakukan Penilaian. Penilaian dilakukan pada pelaksanaan dan akhir
pembelajaran dengan tujuan untuk mengamati proses dan kemajuan yang dicapai
anak melaui kegaitan pembelajaran terpadu / tematik.
Dalam sumber lain disebutkan bahwa
desain pelaksanaan pembelajaran tematik ialah :
1.
Pemetaan
Jaringan Tema
a.
Prinsip
penentuan Tema
Tema merupakan alat atau wadah untuk
mengenalkan berbagai konsep kepada peserta didik secara utuh. Dalam
pembelajaran, tema diberikan dengan maksud menyaukan isi kurikulum dalam satu
kesatuan yang utuh, memperkaya perbendaharaan bahasa peserta didik dan membuat
pembelajaran lebih bermakna.
Dalam menentukan tema, kita harus
memperhatikan prinsip-prinsip sbb :
1) Kedekatan,
artinya tema hendaknya dipilih mulai dari tema yang terdekat dengan kehidupan
anak kemudian ke tema yang semakin jauh dengan kehidupan anak.
2) Kesederhanaan,
artinya tema hendaknya dipilih mulai dari tema-tema yang sederhana ke tema yang
lebih rumit bagi anak.
3) Kemenarikan,
artinya tema hendaknya dipilih mulai dari tema-tema yang menarik minat.
4) Kesesuaian,
artinya tema disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada dilingkungan
sekitar.
b.
Langkah
Penentuan Tema
Ketika akan melakukan pembelajaran, guru
menentukan tema yang akan dibahas sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan setempat.
·
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam menentukan tema, yaitu :
1) Mengidentifikasi
tema yang sesuai dengan hasil belajar dan indikator dalam kurikulum.
2) Menata
dan mengurutkan tema berdasarkan prinsip-prinsip pemilihan tema.
3) Menjabarkan
tema ke dalam sub-sub tema agar cakupan tema lebih terurai.
4) Memilih
sub tema yang sesuai.
·
Contoh – contoh tema yang dapat
dikembangkan dalam pelaksanaan pembelajaran tematik pada anak usia dini.
1) Diri
sendiri
2) Lingkunganku
3) Kebutuhanku
4) Binatang
5) Tanaman
6) Rekreasi
7) Pekerjaan
8) Air,
udara, dan api
9) Alat
komunikasi
10) Tanah
airku
11) Alam
semesta
2.
Pengembangan
silabus
Silabus merupakan seperangkat rencana
dan pengaturan kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil
belajar.
Terdapat beberapa komponen utama dalam setiap
silabus antara lain :
Standar Perkembangan atau Kompetensi
Yaitu pengembangan potensi anak yang
diwujudkan dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus
dimiliki oleh anak didik sesuai dengan tahapan usianya.
Perkembangan (Kompetensi) Dasar
Yaitu pernyataan yang diharapkan dapat
diketahui, disikapi, dan dilakukan oleh anak didik, yang merupakan cerminan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap anak yang dicapai dari suatu tahapan
pengalaman belajar dalam seluruh aspek perkembangan.
Hasil Belajar
Yaitu pernyataan kemampuan peserta didik
yang diharapkan dalam menguasai sebagian
atau seluruh kompetensi yang dimaksud.
Indikator
Yaitu perkambangan dasar yang lebih
spesifik dan operasional yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai ketercapaian
hasil belajar.
a.
Perencanaan
Semester
Merupakan program pembelajaran yang
dipetakan berisi jaringan tema, bidang pengembangan, kompetensi dasar, hasil
belajar, dan indikator yang disusun secara urut dan sistematis, alokasi waktu
yang diperlukan untuk setiap jaringan tema, dan sebarannya ke dalam semester 1
dan 2.
·
Langkah – langkah pengembangan program
semester yaitu :
1) Mempelajari
dokumen kurikulum
2) Menetukan
tema yang dapat mempersatuka kompetensi – kompetensi untuk setiap kelompok
dalam satu semester.
3) Membuat
“matriks hubungan kompetensi dasar dengan tema.
4) Menetapkan
pemetaan jaringan tema dengan memperhatikan keleluasaan cakupan pembahasan tema
dan sub – sub tema serta minggu efektif sekolah, sesuai dengan alokasi waktu
yang ditetapkan.
·
Contoh Perencanaan Semester
Tema : Diri Sendiri
Waktu : 3 Minggu
Standar Kompetensi : Pembiasaan
Kompetensi Dasar : Anak mampu
mengucapkan doa / lagu – lagu keagamaan, meniru gerakan ibadah, dan mengikuti
aturan serta dapat mengendalikan emosi.
Ø Hasil
Belajar : Dapat berdoa dan menyanyikan lagu – lagu keagamaan secara sederhana.
Indikator :
-
Menyanyikan lagu – lagu keagamaan yang
sederhana.
-
Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan
kegiatan.
Ø Hasil
Belajar : Dapat menjaga kebersihan diri dan mengurus dirinya sendiri. Indikator
:
-
Membersihkan diri sendiri dengan
bantuan.
-
Mengurus dirinya sendiri dengan sedikit
bantuan.
b.
Perencanaan
Mingguan
Merupakan penjabaran dari perencanaan
semester yang berisi kegiatan – kegiatan dalam rangka mencapai indikator yang
telah direncanakan.dalam satu minggu sesuai dengan keluasan pembahasan tema dan
subtema. Perencanaan Mingguan dapat disusun dalam bentuk SKM / RKM dalam model
pembelajaran kelompok dan model pembelajaran berdasar minat.
1) SKM
/ RKM model pembelajaran kelompok
· Komponen model SKM / RKM model pembelajaran
Kelompok :
-
Tema dan sub tema
-
Alokasi Waktu
-
Aspek pengembangan
-
Kegiatan per aspek pengembangan.
· Langkah
– langkah pengembangan SKM/ RKM model pembelajaran kelompok :
-
Menjabarkan sub tema dan merinci sub
tema.
-
Membuat matrik hibungan antara tema, sub
tema , dan kegiatan.
-
Menjabarkan indikator menjadi kegiatan –
kegiatan pada bidang pengembangan dalam program semester.
2) SKM
/ RKM model pembelajaran berdasar minat
· Komponen
– komponen SKM pembelajaran berdasar minat :
-
Tema dan sub tema
-
Alokasi waktu
-
Aspek pengembangan
-
Kegiatan per aspek pengembangan
· Langkah
– langkah penyusunan :
-
Menjabarkan tema dan merinci sub tema.
-
Menjabarkan indikator menjadi kegiatan –
kegiatan dan dimasukkan dalam area
-
Membuat matrik hubungan antara tema, sub
tema , dengan kegiatan.
-
Menentuka alokasi waktu untuk setisp SKM
/ RKM.
c.
Perencanaan
Harian
Merupakan penjabaran dari SKM / RKM yang
memuat kegiatan – kegiatan pembelajaran, baik yang dilaksanakan secara
individual, kelompok, maupun klasikal dalam satu hari.
1) SKH
/ RKH model pembelajaran kelompok
· Komponen
SKH / RKH
-
Hari, tanggal, waktu
-
Indikator
-
Kegiatan pembelajaran,
-
Alat . sumber belajar
-
Penilaian perkembangan peserta didik
· Langkah
penyusunan SKH / RKH :
-
Memilih kegiatan yang sesuai dalam SKM /
RKM untuk dimasukkan dalam SKH / RKH.
-
Merumuskan kegiatan yang sesuai untuk
mencapai indikator yang dipilih dalam SKH / RKH.
-
Memilah kegiatan ke dalam kegiatan awal,
kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
-
Memilih metode yang sesuai dengan
kegiatan yang dipilih.
-
Memilih alat / sumber belajara yang
dapat menunjang kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
-
Memilih dan menyususn alat penilaian
yang dapat mengukur ketercapaian indikator.
2) SKH
/ RKH model Pembelajaran berdasar Minat
· Komponen
– komponen SKH Model Pembelajaran berdasarkan minat:
-
Hari, tanggal, dan waktu
-
Indikator
-
Kegiatan pembelajaran
-
Alat / sumber belajar
-
Penilaian perkembangan anak didik.
· Langkah
– langkah penyusunan :
-
Memilih dan menata kegiatan dalam SKH /
RKH
-
Merumuskan kegiatan yang sesuai untuk
mencapai indikator yang dipilih.
-
Memilah kegiatan ke dalam kegiatan awal,
inti, dan akhir.
-
Memilih metode yang sesuai dengan
kegiatan yang dipilih.
-
Memilih alat/ sumber belajar yang dapat
menunjang kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
Memilih dan menyusun alat penilaian yang dapat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar